Tuti Yuliana

Menjalani masa kecil dan remaja di Desa Talang Jali. Mulai berkarir sejak tahun 2008...

Selengkapnya
Navigasi Web
Senyum yang Bermakna  (Tantangan Gurusiana hari ke-28
Pic hanya pemanis

Senyum yang Bermakna (Tantangan Gurusiana hari ke-28

Senyum yang Bermakna

#Tantangan Gurusiana hari ke-28

Senyum adalah bagaimana kita mengekspresikan rasa yang kita alami kepada seseorang. Bentuk dari kelembutan hati dan wujud dari cahaya hidayah sunnah dalam menghadapi kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT. Senyum juga merupakan salah satu bukti keimanan dan ketakwaan seseorang ketika seseorang tersebut mendapatkan ujian dari Allah SWT.

Senyum adalah sedekah

Apabila kita tersenyum dihadapan saudara kita, kita sudah melakukan sedekah paling ringan yang diperhitungkan oleh Allah SWT untuk menambah pahala kita. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

«تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ»

“Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu” (Sahih, H.R. Tirmidzi no 1956).

Senyum adalah kebajikan

Rasulullah pernah bersabda, diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Muslim, yang berbunyi:

«لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ»

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim no 2626).

Rasulullah tersenyum kepada para sahabat.

Kemudian apabila kita sering tersenyum, bisa jadi kita sedang menjalankan salah satu Sunnah Rasul. Karena Rasulullah SAW suka sekali tersenyum. Sebagaimana Jarir bin Abdillah menceritakan:

مَا رَآنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسلَمْتُ إِلَّا تَبَّسَم فِي وَجْهِي

“Rasulullah tidak pernah melihatku sejak aku masuk islam, kecuali beliau tersenyum”. (Sahih, H.R. Bukhari no. 250)

Menjadi sarana berbuat baik kepada manusia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu.” (H.R. al-Hakim (1/212)

Membuat orang lain bahagia

Dengan tersenyum, kita secara tidak sadar memberikan energi positif kepada orang yang menerima senyuman kita. Sebagaimana yang dipaparkan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi yang berbunyi:

Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan. (Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” no. 6 hal 75-76)

Demikian beberapa anjuran terkait mengapa kita harus memperbanyak tersenyum. Apalagi kita sebagai seorang guru, harus mampu menghadirkan senyum dimanapun keberadaan kita. Serta tidak memandang kondisi kita, sekalipun sedang sedih atau marah, kita harus mampu menghadirkan senyuman. Karena dibalik senyum, terdapat pahala yang teramat sangat banyak dan merupakan perbuatan yang sangat mudah untuk dilakukan. Wallahu Alam.

Salam Literasi

Sawahlunto, 31 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah ..

31 May
Balas

Masya Allah ..

31 May
Balas

Masya Allah ..

31 May
Balas



search

New Post